Ada puluhan inovasi teknologi dalam hidroponik di satu dekade terakhir. Semua itu bisa terjadi berkat tingginya minat terhadap cara tanam ini di berbagai belahan dunia.
5 Inovasi Teknologi dalam Hidroponik Beserta Contoh
Cara tanam tanpa media tanah membuat banyak orang menjadi kreatif dalam membuat metode tanam yang ramah lingkungan. Selain mengurangi penggunaan pestisida dan hemat air, hidroponik juga menjadi inspirasi berbagai produk ramah lingkungan lainnya.
Mulai dari pot dari kertas daur ulang, hingga membuat taman di lahan sempit atau bahkan di atas bus. Berikut adalah lima contoh inovasi yang ada di kultur hidroponik.
Aeroponik
Sistem Aeroponik hadir sebagai salah satu hasil perkembangan hidroponik. Bedanya adalah pada aeroponik, tanaman di budidayakan dengan cara digantung. Cara ini terbukti bisa lebih hemat air dibandingkan cara tradisional.
Tanaman digantung di area tertutup, kebutuhan air dan nutrisi diberikan dengan cara disemprotkan melalui uap. Kontrol menyeluruh ini membuat tanaman bisa tumbuh lebih cepat, sehingga petani bisa panen lebih awal.
Selain aeroponik, ada juga phytoponics dan aquaponik yang juga merupakan perkembangan dari hidroponik. Satu-satunya kesamaan pada berbagai cara tanam itu adalah semuanya ditanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam
Sistem Menanam Vertikal
Cara menanam vertikal atau juga sering dikenal sebagai vertical farming adalah bentuk penyusunan tanaman hidroponik secara bertingkat. Sehingga tidak memakan banyak tempat dan juga lebih efisien. Tidak hanya itu, dengan menanam vertikal juga bisa menghemat penggunaan air dan listrik.
Vertical farming juga populer bagi mereka yang tinggal di lingkungan perkotaan. Keterbatasan lahan membuat masyarakat urban membuat taman secara vertikal di atap gedung tempat tinggal mereka.
Penggunaan Lampu LED
Salah satu inovasi teknologi dalam hidroponik yang sudah cukup masif digunakan adalah penggunaan lampu LED. Tidak hanya untuk memberikan cahaya, lampu LED saat ini juga bisa membantu pertumbuhan tanaman.
Teknologi LED saat ini sudah bisa meniru sinar matahari dengan lebih baik, terutama dalam menstimulasi tanaman. Tidak hanya itu, lampu LED untuk hidroponik juga bisa disesuaikan tingkat pencahayaannya. Sehingga bisa diatur sesuai dengan tanaman yang ada saat itu.
Menggunakan Kecerdasan Buatan
Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan juga sudah banyak digunakan pada cara penanaman hidroponik. Beberapa contoh penggunaan AI dalam hidroponik adalah untuk mencatat pertumbuhan tanaman, sehingga bisa lebih optimal lagi.
Tidak sedikit juga petani yang menggunakan AI untuk memprediksi pertumbuhan tanaman agar dapat menyesuaikan cahaya dan nutrisi yang diberikan. Semua ini dapat membantu petani untuk lebih hemat biaya, tapi mendapatkan hasil semaksimal mungkin.
NFT
Nutrient Film Technique atau disingkat NFT adalah salah satu teknologi dalam bidang hidroponik. Cara ini dianggap sebagai cara paling efektif dalam memberikan nutrisi bagi tanaman. Karena itu, banyak pehobi hidroponik atau pemula yang menggunakan teknik ini dalam membudidayakan tanaman mereka.
Pada cara ini, aliran air berisi nutrisi dialirkan dalam jumlah yang hanya cukup untuk akar tanaman saja. Jumlah yang sedikit ini bisa membuat tanaman lebih efektif dalam menerima nutrisi yang dibutuhkan. Juga tidak perlu banyak air, sehingga tidak membuang banyak sumber daya dana bisa dilakukan di tempat sempit.
Saat ini, semua orang bisa membuat kebun hidroponik mereka sendiri di rumah. Ada juga yang membuat taman yang terhubung dengan aplikasi di ponsel untuk membantu mengontrol pertumbuhan. Banyaknya inovasi teknologi dalam hidroponik memudahkan hampir semua orang untuk tertarik mencoba menanap tanpa media tanah.
Posting Komentar